Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Memiliki Angin (2)

Jangan pikir aku pakai logika, karena rasa ini lebih dulu berbicara. Aku tahu, naluriku ingin memiliki, tapi nuraniku berkata, "berbagilah lebih dulu, jangan gegabah." Aku tak ingin hanya berkejaran pada mimpi saat sayapku pun belum utuh, belum siap terbang tinggi. Sebab bagiku, bahagia bukan soal memiliki, tapi bagaimana menghadirkan senyum, tanpa menyisakan luka di hati. Mungkin aku tampak enggan, seperti diam-diam takut, hanya menggulirkan obrolan, tanpa harapan yang dipagut. Namun, sungguh, ini bukan tentang keberanian yang sirna, melainkan tentang menanti waktu, hingga aku siap berdiri di hadapanmu tanpa kecewa. Aku tahu kamu layak untuk lebih, dan aku tak ingin menyandarkan diri hanya pada angan semu, karena cintaku ingin berlabuh bukan pada sekadar ingin, tapi pada janji yang bisa kuikatkan pada hari-hari bersamamu. Biar kini kubawa kita santai saja, meski hatiku kadang bergemuruh oleh asa. Karena bagiku, cinta itu bukan hanya soal segera memiliki, tapi bagaimana memba...

Memilik Angin

Jangan pikir aku pakai logika, karena rasa ini terlalu kuat, melampaui akal yang kadang tak bisa menjelaskan. Seperti angin yang memilih berembus, bukan untuk mengoyak dahan, tapi menyapa dengan lembut, mengusap wajahmu tanpa kau sadari. Aku tahu, naluriku ingin lebih dari ini, ingin mendekat, ingin menggenggam, tapi aku juga tahu, aku belum punya apa-apa. Mungkin kamu melihatku bicara santai, tertawa bersama, seolah tak ada beban, tapi di balik semua itu, ada rindu yang kupendam, ada harap yang kusimpan dalam-dalam, karena aku sadar, cintaku tak bisa hanya dibangun dengan rasa, tapi harus kukuh dengan tindakan dan bukti nyata. Sebenarnya, setiap kali kita berbicara, setiap kali kamu tertawa dengan lepas, hatiku bergetar, ada detak yang tak teratur, tapi aku tahan semua itu, aku bungkus dalam diam, karena aku takut, takut tak bisa memberikan apa yang kamu butuhkan. Aku tahu, kamu layak mendapatkan seseorang yang bisa memberimu lebih dari sekadar kata-kata manis, lebih dari janji yang t...

Ateng

  Beberapa detik sudah cukup membuat pria jatuh cinta Kurasa… Itu yang terjadi pada kawanku Hati berbunga-bunga seakan temukan belahan jiwa Mantapkan nyali Bulatkan tekad Mengejar sebuah asa Sayangnya… Jatuh cinta mematikan fungsi otak kiri Menenggelamkan logika dalam lautan rasa Itu juga yang kurasa terjadi pada kawanku Dalam beberapa detik Ia sudah jatuh cinta Ekspektasi menggunung tak terkira Sehingga membuatnya lupa untuk tidak tergesa-gesa Dua kata sudah cukup membuat hatinya terluka Adong halletmu? Adong ito Terngiang-ngiang dan terbawa hingga ke rumah Patah hati di ujung utara icikiwirrr