Mulai memandang
Hingga aku mekar dan ingin terbang
Saat dengar segala madu
Menjadi candu bagiku
Tersenyum, terkulai, bahkan tak berdaya
Saat kamu beri canda dan tawa
Sungguh hati tak tau kemana,
Sungguh jatuh aku mencinta
Rasa itu tetap nyata sampai saat ini.
Saat ini juga hati menangisi.
Tak ada bedanya antara kamu dan senja hari
Selalu dinanti namun tak mampu berjanji.
Kau tak mau mengerti
Untuk menetap dan janganlah pergi.
Masih dengan tangisan ini
Dengan segala jati diri
Ternyata...
Saat itu aku tak tahu diri
Siapa aku bagimu yang kusangka sang pemilik hati
Mengakhiri ratapan
Namun tetap di kesendirian
Berbisik kepada tinta lamunan
Bahwa telah kujatuhi keyakinan
Padamu untuk kupastikan
Tetap ada untuk bertahan
Menjaga segala perasaan
Yang tak tahu kapan terima balasan.