Langsung ke konten utama

Alunan Nestapa


Oleh : Jan... 

Restu dan doa yang fasik
Harapan didengar dan disegani
Belatung pun harus dimakan untuk menjembatani
Aku cemas bagaimana kamu kumiliki

Kekasih terhalang lingkaran otorisasi
Kekasih bermandikan tawa arogansi

Sayang yang kusebut mengganti namamu
Berdirilah menjinjit memasang tameng batinmu, 
Hangatkan jiwamu dengan logika hatimu
Berilah terang pada daya pikirmu

Kamu tak harus tersandung di teater retorika. 
Bertahanlah di alun alun tengah kota
Aku berdiri menghadap ayahmu di sana
Kuharap kamu mengerti saat melihatnya

Aku sedang mencari restu dari perampok negara
Dan memohon bimbingan dan doa darinya. 
Aku jelata yang juga menjunjung negara
Tetap adu nyawa dengannya. 

Peluklah ayahmu jika ia menolak lamaranku
Dan ingatlah pada langkahku
Tak gentar memberi hantaman satireku

Dan jika besok aku yang kamu pilih
Jangan salahkan aku
Yang memegang tanganmu memberontak ayahmu. 

Atau saja kulacuri kamu di depan terhormat. 
Dan biarkan meja parlemen itu jatuh menimpa ayahmu. 


Barbar kita cui

Postingan populer dari blog ini

HAI ATAS

    Ada orang jelek dan ada orang cantik Omong kosong, cantik itu relative Ada yang burik dan ada yang manis Dan ya, ada yang berkekurangan dan ada yang kelebihan. Mereka bilang ini tentang bersyukur agar tetap melihat ke bawah Yang ada di bawah oleh mereka yang diberi nasib tak enak sejak lahir.                                                                  Apa itu roda kehidupan?                                               ...

Peran

 Aku tak memiliki banyak harta, Jadi yang bisa kuberikan padamu Hanyalah waktu, perasaan, masa depan, Dan diriku sendiri Kehidupanku memang tak seberapa, Aku tidak memiliki prospek masa depan. Namun saat aku memiliki peran  Di kehidupan seseorang Aku akan berusaha. Aku akan memberikan semua itu padamu Jadi... Tolong tentukan peranku di kehidupanmu.

Anna

Masih dengan -Jan (wah harus ada ini dong) " Bisa tidak sehari saja kamu absen dalam mimpiku? " (Entah suara dari mana menjawab lelaki yang melamun itu) "Kok ngusir? " (Sontak {assique sontak dong }lelaki paruh baya itu menganga) "Iya ampun ampun" ( jawab lelaki itu dengan menganga nya) "Yowes, kamu tidur lagi dong, ga sabar apelin tidurmu besok" "Ii.. Iya " ( masih dengan menganganya) Akhirnya mereka berdua pun hidup bahagia di istana rapunzel. Nb: rapunzel diikat terus dibuang ke jurang yang penuh kenangan Apaan si so a6 lu