Alasan semu, berbalut perfeksionisme,
Takut terluka, hati yang rapuh dalam kehampaan.
Menggapaikan sempurna, padahal dunia tak selalu demikian,
Proyek kecil, mengapa beban terasa begitu berat?
Si A terobsesi, kesempurnaan jadi candu,
Berantakan sedikit, kesalahan diri dan pasangannya tertudu.
Ironi cinta, obsesi sempurna justru meruntuhkan,
Hubungan retak, kepingan hati berserakan.
Masihkah ada usaha, di tengah badai yang menerpa?
Atau menyerah, biarkan luka semakin menganga?
Jika bertahan, hingga kapan kau sanggup berjuang?
Melawan ombak, dalam lautan ketidakpastian.
Dia tak baik untukmu, hati kecilmu berbisik lirih,
Namun melepasnya, terasa begitu sulit dan perih.
Sakit yang familiar, lebih nyaman daripada ketidakpastian,
Ketakutan akan hal baru, mencengkeram dalam kebimbangan.
Seperti candu, rasa sakit itu mendekap erat,
Familiar dan terprediksi, walau menyesakkan dan berat.
Melepasnya berarti terjun ke dunia yang tak dikenal,
Kegelapan yang mencekam, penuh tanda tanya tak terpecahkan.