Oh… ada seorang perempuan, seorang perempuan yang mengisi celah kosong di suatu sudut tak bernama. Aku mendekat, tapi hanya sebagai bayangan; aku tak pernah memaksa siapa pun untuk memilihku. Jika di luar sana ada sesuatu yang lebih baik, sesuatu yang lebih hidup, silakan pergi — aku hanya ruang yang terbuka tanpa pagar. Hidup ini tak lebih dari serangkaian pilihan, terlalu cepat untuk diikat pada seseorang yang bahkan tak tahu apakah mereka ingin tinggal. Aku percaya pada kata "bebas," meski aku tak pernah benar-benar memahami kebebasan itu sendiri. Jika kau ingin tetap tinggal, biarkan itu terjadi karena di dalam dadamu ada panggilan yang samar, yang mengatakan, "Di sinilah aku seharusnya." Aku ingin jadi pilihan, bukan pengalihan. Aku ingin menjadi seseorang yang dilihat dengan penuh kesadaran, yang diakui bukan sebagai kebutuhan yang dingin, tetapi sebagai sosok yang membawa jejak pada hidupmu, meski samar. Aku tak ingin seseorang yang hanya bertahan karena tak...
Aku selalu bertanya "balasanmu dengan 'wkwkw' apakah kamu benar benar tertawa?" Maafkan aku yang mempertanyakan ini. Karena bagaimanapun aku begitu takut dipencundangi setelah berkali-kali oleh yang lain. Aku tidak mau lagi memaksa isi kepalaku dalam satu lajur. Aku ingin bersahabat dengan bahaya, aku butuh ia agar aku lebih siap ke depannya. Mungkin, jika kau marah, benar benar marah saat mendengarnya. Percayalah bahwa aku hanya ingin kau menamparku sekuat mungkin dan berucap "hei bodoh, apakah kau tidak paham akan getaran yang sama di antara kita?" Dan jika begitu maka biarkanlah aku kau caci, setelahnya aku hanya ingin dipelukmu. Namun, jika tidak benar marah, biarkanlah aku pada memang tanyaku ini benar adanya. Dengan begitu aku menjadi paham bahwa kita tidak akan bisa bersama. Karena saat tawamu benar benar sungguh di kepalaku namun hanya ramah bagimu adalah sisi lain tak masuk akal diriku yang mencoba membunuhku dengan rasa nyaman palsu. Aku mohon, s...